KENDARI, LONTARASULTRA.COM – Adanya korban jatuh dari lantai 2 Pasar Sentral Kota Kendari membuat sejumlah pihak geram dan mempertanyakan pengelolaan fasilitas umum pasar.
Diketahui, seorang pengunjung pasar berinisial LS (63), jatuh dari lantai 2 Pasar Sentral Kota Kendari pada Rabu, 15 Januari 2025.
Akibat insiden tersebut, DPRD Kota Kendari melakukan kunjungan lapangan ke pasar yang sudah tampak kumuh dan tak terawat itu. Di lokasi jatuhnya korban, tampak pintu yang sebelumnya tak terkunci, kini sudah disegel menggunakan papan.
Pasalnya, saat korban LS menuju toilet di lantai 2 pasar, rupanya tak ada air. LS pun melihat sebuah pintu tak terkuci dengan situasi pasar yang memiliki penerangan buruk. Saat membuka pintu, LS langsung melangkahkan kakinya, rupanya bukannya lantai, tetapi langsung menuju lantai 1, ia pun langsung terjatuh.

Setelah melihat situasi pasar yang pembangunannya menghabiskan anggaran Rp 84 miliar itu, DPRD Kota Kendari bakal memanggil pihak-pihak terkait, termasuk keluarga korban.
Menurut Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, La Ode Ashar, setelah selesai pembangunan di tahun 2013, maka sejak tahun 2014 pasar itu sudah tidak diperhatikan, termasuk fasilitas umum hingga akhirnya sudah ada korban jatuh.
“Pasar ini sudah tidak layak pakai memang, sudah rusak sana-sini, banyak yang bocor, tanaman liar sudah tumbuh sampai lantai 3,” bebernya, Rabu (22/1/2025).
Senada, Anggota Komisi II DPRD Kota Kendari, Maulana menyampaikan, berdasarkan fakta-fakta yang ditemui di pasar, fasilitas sangat tidak memadai.

Pihaknya kata Maulana, sudah mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bersama pengelola pasar guna membahas nasib pasar tersebut.
“Kan sangang aset daerah tidak dirawat begini, apa lagi sudah ada korban jatuh dari lantai 2 pasar,” papar Maulana.
Sementara, Anak korban, Ld. Muh. Nur Sunandar mengatakan, lokasi jatuh ayahnya sama sekali tidak ada rambu-rambu, peringatan atau tanda larangan melintas dari pengelola pasar.
“Padahal itu hal wajib untuk keselamatan pengunjung atau pedagang. Tapi ini tidak ada sama sekali,” ungkapnya.
Redaksi