KENDARI, LONTARASULTRA.COM – Anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Dapil Kota Kendari,, Aksan Jaya Putra (AJP) melaksanakan reses masa sidang II di Kelurahan Sambuli, Kecamatan Nambo, Kota Kendari, Minggu (27/5/2024) kemarin.
AJP menuturkan, penjaringan aspirasi kali ini, masyarakat Sambuli begitu antusias menyampaikan unek-unek dan keinginan mereka, yang selama ini belum tersentuh pemerintah.
Dalam reses itu, AJP banyak menerima keluhan masyarakat mengenai kebutuhan seperti sumur bor, drainase, lampu penerangan jalan, bantuan masjid, hingga taluk penahan gelombang bagi mereka yang mendiami wilayah pesisir di Kelurahan Sambuli.
“Sebelumnya kita sudah realisasikan sumur bor di Kelurahan Tondonggeu dan Sambuli belum kebagian, Insya Allah saya akan perjuangkan apa yang menjadi usulan masyarakat,” kata AJP usai lakukan penjaringan aspirasi.
Selain itu, AJP menerima keluhan nelayan terkait penataan kawasan perikanan di wilayah Kelurahan Sambuli. Bahkan, mereka sudah mengajukan proposal di Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (RI). Namun hingga saat ini, permintaan mereka belum terealisasi.
Menurut AJP, untuk mengajukan, minimal ada legal standing dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Kendari, setidaknya surat keputusan (SK) dibuat, guna menguatkan permintaan nelayan dibuatkan kawasan perikanan.
Baca Juga: Pengelolaan Parkir jadi Jurus Jitu Aksan Jaya Putra Tingkatkan PAD Kota Kendari
Hanya saja, yang perlu dipahami, menyoal masalah penataan kawasan perikanan, bahwa ruang lingkup tangkap ikan di Kota Kendari terbatas. Sehingga nelayan lebih dominan melaut ke daerah perikanan diluar dari Kota Kendari.
“Tadi Pak Lurah sampaikan mereka (nelayan) sudah mengajukan proposal hanya, sekali saya sampaikan perlu ada SK, kalau tidak sulit juga untuk dapat. Apalagi harus ditopang dengan rencana detail tata ruang (RDTR), karena ini menyakut pembuatan satu kawasan,” jelasnya.
Namun terlepas dari hal itu, AJP sepakat semua stakeholder mesti memikirkan bagaimana potensi perikanan di Kota Kendari, dan mengakomodir kepentingan masyarakat yang berkecimpung sebagai nelayan.
Penulis: Nabil Artha