KENDARI, LONTARASULTRA.COM – Pelantikan kepala daerah secara serentak seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara (Sultra), resmi dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Di Sultra sendiri, ada 17 kepala daerah yang dilantik di Istana Negara oleh Prabowo, dan siap mengabdi pada masyarakat untuk meningkatkan pembangunan daerah selama 5 tahun menjabat di tengah efisiensi anggaran yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
Adanya keterbatasan anggaran, pasti akan pula berdampak pada pembangunan daerah, terutama di bidang infrastruktur yang banyak terdampak pemotongan anggaran.
Menanggapi hal itu, Pengamat Hukum Tata Negara Sultra, LM Bariun mengatakan, terdapat beberapa hal yang menjadi kendala karena adanya efisiensi anggaran di bidang infrastruktur, antara lain berdampak pada tenaga kerja, pengusaha atau kontraktor serta masyarakat.
“Kenapa masyarakat. Karena jalan-jalan yang selama ini rusak parah sebagai penghubung ekonomi bisa saja tidak ada perbaikan. Termasuk infrastruktur di bidang pertanian juga akan berdampak,” beber Bariun.
Belum lagi banyaknya pemangkasan anggaran seperti perjalanan dinas, rapat-rapat di hotel, studi banding, Alat Tulis Kantor (ATK), juga turut berdampak pada inovasi daerah.
“Memang benar, banyak kebocoran anggaran di situ. Tapi yang menjadi perbincangan juga adalah bersihkan dulu di dalam, baru keluar,” ucapnya.
Kata Bariun, saat ini nasib daerah bukan lagi desentralisasi melainkan resentralisasi, hal itu karena semua kebijakan telah diambil oleh Pemerintah Pusat.
“Jadi otonomi itu hanya slogan skarang, karena banyak kewenangan diambil pusat,” paparnya.
Menjadi tantangan saat ini kata Bariun, soal bagaimana mensinergikan antara program Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, di tengah efisiensi anggaran.
Pemerintah daerah dituntut untuk inovatif guna mencari sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), termasuk bekerja sama dengan pihak-pihak swasta.
“Sekarang yang harus digenjot adalah peran investor atau pihak swasta untuk bersama-sama membangun daerah,” cetusnya.
Selain itu kata Bariun yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), peningkatan UMKM juga dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Tugas kepala daerah ke depan sangatlah berat, pemerintah daerah harus pandai-pandai mencari sumber-sumber penghasilan baru di tengah efisiensi anggara,” pungkasnya.
Penulis: Aisa