KENDARI, LONTARASULTRA.COM – Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sulawesi Tenggara (Sultra), LM Bariun akhirnya angkat suara terkait polemik di PBSI Kabupaten Konawe.
Pasalnya, Ketua PBSI Konawe, Muh Akib Ras memprotes adanya pembentukan karateker di daerah tersebut untuk melangsungkan musyawarah kabupaten (muskab).
Menanggapi itu, LM Bariun menerangkan, kepemimpinan Muh Akib Ras telah selesai atau demisioner pada 2023 lalu. Pengurus provinsi (pengprov) bahkan telah melayangkan surat tertanggal 22 Mei 2023 pada PBSI Konawe untuk melakukan muskab melalui pembentukan karateker.
Nantinya, karateker tersebut yang akan mendapat surat keputusan (SK) dari Pengprov PBSI Sultra. Hal itu telah sesuai petunjuk organisasi dan AD/ART PBSI.
“Tapi surat itu tidak diindahkan dan dilaksanakan. Belakangan dia sudah gelar musyawarah, tapi tidak mengundang pengprov, terlebih tidak ada karateker. Lagian dia (Muh Akib Ras) sudah demisioner. Makanya kita ditangguhkan,” beber LM Bariun, Senin (30/12/2024).
Berdasarkan pasal 29 dan 30 AD/ART PBSI, jika dilakukan musyawarah tanpa melibatkan pengprov dan tanpa karateker, maka pengprov dapat menangguhkan hasil musyawarah.
Terlebih kata Bariun, yang ikut memilih ketua dalam musyawarah dimaksud terdapat dua lembaga yang bukan internal BPSI.
“Yang punya hak pilih ini kan, klub-klub dan pengprov yang memiliki 1 suara. Tapi ini ada dari luar BPSI. Ini kan tidak benar,” ungkapnya.
Olehnya itu kata Bariun, pihaknya melakukan penunjukan karateker untuk persiapan melakukan Muskab PBSI Konawe dalam waktu dekat.
“Inilah yang ditolak, padahal sudah habis pengurusannya hampir setahun. Dia (Muh Akib Ras) sudah demisioner, sudah tidak punya kewenangan,” ucapnya.
LM Bariun juga mempersilahkan Muh Akib Ras jika ingin melaporkan ke Pengurus Pusat PBSI. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan penguris pusat persoalan tersebut.
“Kata PBSI Pusat, lanjut,” pungkasnya.
Penulis: Nabil Artha
