Dihadiri Camat, Wali Kota Kendari Dukung Pengembangan Budidaya Ikan Sistem Bioflok di Kecamatan Baruga

Metro Kota128 Dilihat

KENDARI, LONTARASULTRA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, berkomitmen mendukung upaya masyarakat dalam menjalankan usaha, termasuk pada sektor perikanan.

Salah satu sektor perikanan yang mendapat perhatian Pemkot Kendari, yakni budidaya ikan sistem bioflok.

Budidaya ikan sistem bioflok sendiri adalah metode pemeliharaan ikan dalam kolam tertutup dengan memanfaatkan gumpalan mikroorganisme (bioflok) sebagai sumber pakan alami dan pengurai limbah. Sistem ini menawarkan berbagai keuntungan seperti efisiensi penggunaan pakan, peningkatan kualitas air, dan potensi peningkatan hasil panen.

Atas dukungan tersebut, Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran memimpin langsung panen perdana budidaya ikan sistem bioflok, dalam penguatan program pekarangan pangan biru mendukung swasembada pangan dan ketahanan pangan. Kegiatan ini berlangsung di Kecamatan Baruga.

Pemkot Kendari dukung usaha sektor perikanan termasuk budidaya sistem bioflok. Foto: Istimewa.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kabag Kelembagaan dan Anjab Biro Ortala Setjen Kemendagri, Jose Rizal, serta Wakil Ketua Tim Kerja Wilayah VI B Direktorat FKKPD Ditjen Otda Kemendagri, M. Fikri Cahyadi.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, Sekda Kota Kendari, serta sejumlah Kepala OPD, Camat dan Lurah se-Kecamatan Baruga.

Dalam sambutannya, Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran menyatakan komitmennya untuk terus mendukung masyarakat, khususnya mereka yang ingin diberdayakan melalui sektor perikanan.

“Insya Allah, kami akan terus mensupport masyarakat yang membutuhkan bantuan, baik dari sisi peralatan, pakan, maupun infrastruktur,” bebernya.

Pemkot Kendari dukung usaha sektor perikanan termasuk budidaya sistem bioflok. Foto: Istimewa.

Wali Kota Kendari juga menekankan pentingnya kemauan dari dalam diri masyarakat untuk menjadi produktif.

Pemerintah menurutnya, dapat menyediakan segala fasilitas dan sarana prasarana, namun kemauan untuk bergerak dan bekerja harus tumbuh dari warga sendiri.

“Kemauan tidak bisa diminta dari orang lain. Harus tumbuh dari diri sendiri,” ujarnya.

Bioflok sendiri merupakan suatu teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan suplai oksigen dan pemanfaat mikroorganisme pada air kolam yang dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.

Pemkot Kendari dukung usaha sektor perikanan termasuk budidaya sistem bioflok. Foto: Istimewa.

Prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari kabon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok.

Pemanfaatan berbagai mikroorganisme air seperti bakteri, alga, fungi, protozoa, metazoan, rotifer, nematoda, gastroricha, dan organisme lainnya dapat memakan kotoran atau zat berbahaya dan akan dijadikan protein agar dapat dimakan oleh ikan.

Penerapan budidaya sistem bioflok ini sudah banyak diterapkan pada perikanan air tawar terutama lele dan nila karena mampu meningkatkan produktivitas hasil perikanan yang lebih tinggi. Selain itu, metode bioflok juga dapat meminimalisir penggunaan lahan karena tidak terlalu luas dan meningkatkan efisiensi penggunaan air. (Adv)

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *