KENDARI, LONTARASULTRA.COM – Aksan Jaya Putra (AJP) memastikan tinggal sendiri yang bertahan dalam surat tugas DPP Golkar, setelah LM Inarto, LM Rajab Jinik dan Haris Andi Surahman memastikan mundur dari pencalonan Wali Kota Kendari.
AJP menyampaikan, dari 4 calon yang mendapat surat tugas, tinggal dirinya yang bertahan. Meski calon lain atau non kader Golkar juga ikut mendapat usulan dari partai.
“Yang lain silahkan daftar, tapi Golkar kan selalu memprioritaskan kader. Itu yang harus digarisbawahi,” beber AJP saat ditemui di kediaman pribadinya saat bukber puasa, Minggu (31/3/2024).
Anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) itu juga mengungkapkan jika surat tugas DPP Golkar masih berada di tangannya dan belum berakhir masa waktunya.
“Jelasnya tinggal saya yang pegang surat tugas. DPP nanti bisa lihat itu,” ujarnya.
Ia juga mengaku sudah siap lahir batin untuk mundur dari jabatan DPRD Sultra guna maju di Pilwali Kota Kendari.
“Mau mundur dari jabatan 2019 atau 2024, tidak ada masalah,” ungkapnya.
AJP juga berencana mendaftar di PDIP Kota Kendari, saat partai berlogo kepala banteng itu membuka penjaringan calon Wali Kota Kendari.
“Kalau dikasih ruang, kenapa tidak kita mendaftar juga. Kan begitu,” ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan Informatika DPD II Partai Golkar Kota Kendari, LM Rajab Jinik menyampaikan, para kader yang telah menerima surat tugas DPP Golkar seperti dirinya, LM Inarto dan Haris Andi Surahman secara otomatis gugur dalam perebutan kursi golkar di Pilwali.
“Saya dan Inarto dalam rapat kemarin sudah secara tegas mengatakan belum siap untuk maju, kami masih ingin fokus sebagai legislator di DPRD Kota Kendari,” jelasnya.
Diketahui, Golkar Kendari telah memgeluarkan Surat Keputusan nomor SUM- 17/DPD/GOLKAR/III/2024 tertanggal 27 Maret 2024, di mana ada 6 nama non kader yang diusul, mereka adalah Siska Karina Imran (Mantan Wakil Wali Kota Kendari), Abdul Rasak (Politisi PPP), Asmawa Tosepu (Mantan Pj Wali Kota Kendari), Andi Sulolipu (Politisi PDIP), Afdhal (Ketua DPW Perindo Sultra), dan Sitya Giona Nur Alam (Politisi NasDem).
Penulis: Nabil Artha