KENDARI, LONTARASULTRA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus menunjukkan langkah cepat dan tanggap dalam uapaya mengatasi bencana banjir yang melanda kawasan Sungai Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, turun langsung meninjau lokasi terdampak banjir di wilayah Sungai Wanggu pada Rabu (2/7/2025). Peninjauan ini dilakukan untuk memetakan sumber masalah banjir dan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terus berulang.
Siska menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan seluruh kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi selama masa darurat.
”Distribusi bantuan kami prioritaskan. Kami ingin semua warga terdampak bisa mendapatkan makanan, perlengkapan dasar, dan akses layanan yang memadai,” tegas Siska.

Siska menyampaikan, Pemkot Kendari akan secepatnya memenuhi kebutuhan korban yang terdampak banjir di Sungai Wanggu. Bantuan yang akan disalurkan yaitu kebutuhan popok, minyak telon, makanan dan juga pakaian untuk korban sekitar.
Selain penanganan darurat, Siska juga mengatakan jika pada 11 Juli mendatang Komisi V DPR RI juga Menteri PUPR, Dody Hanggodo akan terjun langsung untuk meninjau kondisi banjir yang terjadi selama ini di Sungai Wanggu.
”Nantinya akan menghasilkan langkah konkret untuk mencegah banjir tidak terulang kembali, ” tambahnya.
Pemerintah Kota Kendari akan mengambil langkah konkret dengan membangun bendungan di Sungai Wanggu. Harapannya setelah terbangun bendungan tersebut, masalah banjir yang selama ini dialami warga di sekitar akan teratasi.

Siska Karina Imran menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah banjir yang merendam pemukiman warga di wilayah Subgai Wanggu.
“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, baik Pemerintah Kota Kendari, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, maupun Pemerintah Pusat melalui balai,” ujar Wali Kota.
Untuk diketahui, dari data sementara, tercatat sebanyak 650 jiwa atau sekitar 183 Kepala Keluarga (KK) terdampak langsung oleh banjir tersebut.
Wali Kota juga telah mengeluarkan instruksi yang mencakup tiga poin penting:

1. Melakukan pemantauan berkala terhadap potensi bencana di wilayah masing-masing, terutama di daerah rawan.
2. Menggerakkan seluruh personel yang ada di kelurahan dan kecamatan untuk penanganan awal, sambil menunggu bantuan dari OPD teknis.
3. Melaporkan setiap kejadian bencana secara cepat dan terkoordinasi melalui grup komunikasi resmi, serta mengimbau masyarakat untuk melaporkan kejadian darurat melalui Call Center 112.
Wali Kota juga mengajak masyarakat untuk turut waspada dan berperan aktif dalam upaya mitigasi bencana.
“Jika masyarakat melihat adanya tanda-tanda bahaya atau kejadian bencana, segera laporkan ke aparat wilayah setempat atau hubungi Call Center 112 untuk respons cepat,” ujar Wali Kota Kendari. (Adv)
Redaksi






