KENDARI, LONTARASULTRA.COM – Sekolah Rakyat merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan pendidikan gratis dan berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara. Program ini diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Sekolah Rakyat yang sudah berjalan di Kota Kendari yakni jejang SMP yang terdiri dari dua kelas dengan 50 orang siswa, sekarang sementara berlangsung masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Kepala Sekolah Rakyat Kota Kendari, Ferdinand Nisholas Boonde menerangkan, saat ini proses pembelajaran masih berlangsung di Sentra Meohai, dikarenakan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat masih dalam proses.
“Usulan dari Kementerian Sosial (Kemensos) itu 100 siswa, tapi kami hanya bisa merekrut 50 orang karena kami sesuaikan dengan fasilitas asrama yang ada di Sentra Meohai ini yang hanya bisa menampung 50 orang,” beber Ferdinand saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/7/2025).
Untuk MPLS, Ferdinand mengungkapkan bahwa di Sekolah Rakyat membutuhkan waktu yang sedikit lama di banding sekolah umum lainnya, karena Sekolah Rakyat berbasis asrama. Ada banyak hal yang perlu diperkenalkan kepada siswa.
“Sekolah Rakyat ini berbeda dengan sekolah umum karena Sekolah Rakyat berbasis boarding school, jadi masa pengenalan lingkungan sekolah agak lama. Kami mulai 14 sampai 26 Juli,” bebernya.
Tidak hanya tingkat SMP, Sekolah Rakyat juga ada untuk tingkat SD dan SMA, di mana saat ini pihak Kemensos sementara melakukan penjaringan siswa.
“Untuk tingkat SD dan SMA akan dibuka di gedung Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari, sekarang sementara disiapkan gedungnya, sambil menunggu pembangunan sekolah permanen yang rencananya akan dibangun di Kelurahan Abeli Dalam,” pungkas Ferdinan.
Penulis: Aisya






