KONSEL, LONTARASULTRA.COM – PT Galangan Moramo Maelo (GMM) berkerjasama dengan 16 kelompok Masyarakat Desa Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, melaksanakan kerjasama pemberdayaan usaha melalui program kerja jual beli limbah besi PT GMM yang dilaksanakan pada 13-18 Juli 2025.
Program pemberdayaan usaha menyasar 97 masyarakat Desa Tanjung Tiram yang terhimpun dalam 16 kelompok masyarakat. Setelah pemasukan penawaran harga oleh kelompok masyarakat, PT GMM mengalokasikan limbah besi yang tersedia sejumlah 32.500 Kg. Alokasi tersebut didistribusikan kepada setiap kelompok usaha masyarakat, sesuai dengan jumlah anggota masing-masing kelompok. Sehingga pendistribusiannya tersalurkan kepada setiap kelompok secara merata, adil dan transparan.
Dari 16 kelompok masyarakat Desa Tanjung Tiram, berikut sebaran anggota kelompok dan alokasi per kilogram setiap dusun di Desa Tanjung Tiram:
1. Masyarakat yang berasal dari Dusun I sebanyak 23 orang dan mendapatkan alokasi sebesar 7.705 Kg limbah besi.
2. Masyarakat yang berasal dari Dusun II sebanyak 23 orang dan mendapatkan alokasi sebesar 7.705 Kg limbah besi.
3. Masyarakat yang berasal dari Dusun III sebanyak 24 orang dan mendapatkan alokasi sebesar 8.040 Kg limbah besi.
4. Masyarakat yang berasal dari Dusun IV sebanyak 27 orang dan mendapatkan alokasi sebesar 9.045 Kg limbah besi.

PT GMM sendiri bergerak pada bidang usaha preparasi perbaikan perkapalan, sehingga pada beberapa aktifitas usahanya, menghasilkan limbah besi yang tidak dapat dimanfaatkan.
Fasilitator pemberdayaan usaha masyarakat Desa Tanjung Tiram, Eris Munandar Tenge, yang ditugaskan oleh PT GMM untuk melakukan inventarisasi terhadap 16 kelompok masyarakat yang menjadi sasaran pemberdayaan usaha, mengapresiasi program-program yang telah dilakukan oleh PT GMM, sebagai bentuk realisasi perjanjian kerja sama antara dengan Pemerintah Desa Tanjung Tiram pada 10 April 2025.
“Selaku masyarakat Desa Tanjung Tiram, dengan program pemberdayaan usaha yang dilakukan oleh PT GMM, saya turut mengapresiasi. Saya sangat percaya sesuatu yang dibangun dengan proses yang transparan melalui musyawarah, akan berdampak baik untuk masyarakat, dan hal ini sudah diwujudkan oleh PT GMM melalui program-program yang dilakukan,” kata Eris, Jumat (18/7/2025).
Senada, salah satu masyarakat Desa Tanjung Tiram dan salah satu pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM), Sadrin Sande, menyampaikan ucapan terimakasih pada PT GMM dengan pelaksanaan program pemberdayaan usaha, yang sudah melibatkan DKM sebagai salah satu kelompok masyarakat sasran. Program ini, memberikan stimulus dan motifasi usaha kepada Pengurus DKM.
“Ke depannya, cita-cita kami tidak bergantung pada pendanaan yang sifatnya hibah dan sumbangan, tetapi mandiri dalam memperoleh pendapatan untuk pembangunan sarana dan prasarana masjid Desa Tanjung Tiram,” ucap Sadrin.

Sementara, salah satu ketua kelompok dari pemuda-pemudi Desa Tanjung Tiram, Firda bersama rekan kelompoknya berterimakasih kepada PT GMM yang sudah membuat terobosan baru untuk memberikan edukasi usaha dengan program pemberdayaan usaha jual beli limbah besi kepada masyarakat Desa Tanjung Tiram.
PT GMM kata Firda, sudah membuat kesepakatan bersama Pemerintah Desa Tanjung Tiram, tidak hanya sebatas membuat perjanjian kerja sama, tapi sudah merealisasikan. Ada kegiatan pelatihan, sudah dua tahap PT GMM lakukan taining pelatihan. Saat ini, ada terobosan baru yang dilakukan, program memperdayakan usaha masyarakat Desa Tanjung Tiram.
“Menurut saya, program seperti ini adalah program yang berani dan bijaksana, sebab keputusan PT GMM untuk melibatkan kelompok masyarakat dalam penjualan limbah besi, memberikan keuntungan kepada kelompok masyarakat, dan mengurangi profit yang diperoleh perusahaan,” urainya.
Sementara, Penanggung Jawab Operasional PT GMM pada kesempatan yang sama di sela musyawarah sosialisasi program kerja pemberdayaan usaha masyarakat Desa Tanjung Tiram, menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi antusiasme dan partisipasi warga Desa Tanjung Tiram dalam program pemberdayaan usaha tahap pertama ini.
“Melalui kesempatan yang kami berikan untuk menjual besi tua sisa pekerjaan perbaikan kapal, kami berharap dapat mendorong kemandirian ekonomi warga sekitar dan membangun hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan komunitas. Ini baru awal, dan kami berkomitmen untuk terus menciptakan peluang yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitar area operasional kami,” terangnya.

Di sisi lain, Humas PT GMM, Gery menyampaikan, saat ini pihaknya masih memiliki banyak kekurangan-kekurangan. Akan tetapi kekurangan tersebut tidak membatasi untuk mewujudkan program kerja yang sifatnya pemberdayaan terhadap masyarakat.
Salah satu yang dilakukan saat ini adalah program pemberdayaan usaha, yang bertujuan untuk merealisasikan perjanjian kerja sama yang telah disepakati melalui Forum Musyawarah Desa.
“Tidak hanya sebatas merealisasikan, kami akan terus berupaya untuk meningkatkan jumlah sasaran yang akan menerima manfaat dan akan terus berinovasi sehingga menghasilkan program-program yang berdampak baik untuk masyarakat Desa Tanjung Tiram,” papar Gery.
Redaksi






