BOMBANA, LONTARASULTRA.COM – Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) yang mendaftarkan diri di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tiga zona, yakni Sulawesi, Maluku dan Papua berkumpul di Makkasar. Mereka mengikuti pembekalan yang dipimpin langsung Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Minggu (5/5/2024).
Untuk di Kabupaten Bombana, wilayah Sulawesi Tenggara ada tiga bacakada yang mendaftarkan diri di PKB. Salah satunya adalah Muhammad Basri Tahir. Di kota daeng, aktivis sekaligus pengacara itu bertemu langsung dengan Gus Muhaimin Iskandar.
Ikut pembekalan bacakada, pria kelahiran Mualeno, Kecamatan Poleang Tengah, Kabupaten Bombana itu semakin membuktikan jika dirinya sangat siap dan serius untuk maju jadi orang nomor satu di wilayah bekas administarasi Kabupaten Buton itu.
“Apa yang menjadi perjuangan dan cita-cita partai PKB ini, sangat sinkron dan sinergis dengan apa yang menjadi cita-cita saya juga, untuk Bombana tentu dengan masyarakatnya,” kata Basri via WhatsApp.
Alumni Universitas 45 Makassar itu bilang, saat pembekalan, Ketum PKB menginstruksikan agar Bacakada PKB di setiap wilayah atau bakal calon bupati terus konsisten untuk melakukan perubahan yang lebih baik.
“Untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Hal ini tentu sejalan dengan visi-misi dan spirit awal saya ketika mengambil langkah untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Bombana periode 2024-2029,” ujarnya.
Niatnya untuk jadi pemimpin di daerahnya sendiri tidak hanya sekadar muncul. Tapi lahir dari fakta-fakta yang ia temukan di lapangan. Banyak ketimpangan, baik di lapangan sosial, ekonomi dan budaya.
“Inilah dasarnya saya berkomitmen harus mengubah itu. Dengan berusaha keras untuk menciptakan kesejahteraan yang merata di tengah-tengah masyarakat,” ucap pria berslogan Gemoynya Bombana tersebut.
Kemakmuran dan kesejahteraan kata dia, tak boleh hanya jadi alat poltik lima tahunanan. Ia mesti benar-benar diciptakan untuk rakyat. Sebab, ia adalah amanat undang-undang, kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Tidak boleh lagi ada masyarakat Bombana yang kelaparan atau mengutang untuk makan, putus sekolah, kesulitan berobat. Tidak boleh lagi ada rakyat kita yang kesulitan mendapat pekerjaan di kampung sendiri,” bebernya.
“Inilah sebagian anasir persolan yang yang membuat hati saya tergugah untuk mencoba menjalankan visi-misi saya untuk Bombana ke depan. Dan Alhamdulillaah cita-cita saya sejalan dengan tujuan PKB,” lanjut Basri.
Meski lahir sebagai seorang pengacara dan sering berjuang bersama rakyat melalui jalur ekstra parlemen, Basri sadar betul, jika untuk memuluskan niatnya mensejahterahkan masyarakat Bombana, harus melalui parlemen dan eksekutif. Untuk menuju ke sana kata dia, dibutuhkan kendaraan politik sebagai jalan untuk mencipatakan masyarakat adil dan makmur.
“Saya berharap agar PKB dapat menjadi jembatan bagi saya untuk bisa memenuhi semua cita-cita yang saya ingin lakukan untuk rakyat Bombana, yakni menciptakan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Bombana,” tutupnya.
Penulis: Nabil Artha