Gerak Cepat Pemerintah Kecamatan Baruga dalam Penanganan Korban Banjir Sungai Wanggu

Metro Kota460 Dilihat

KENDARI, LONTARASULTRA.COM – Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari menjadi lokasi paling parah terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Wanggu saat musim penghujan.

Akibat banjir, sebanyak 113 Kepala Keluarga (KK) dan 402 jiwa dari 4 Rukun Tetangga (RT) mengalami dampak langsung dengan naiknya air setinggi dada orang dewasa.

Selanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari langsung mengambil langkah penanganan cepat. Kecamatan Baruga pun langsung membangun posko disertai dapur umum untuk warga terdampak.

Camat Baruga, Bustam mengatakan, pihaknya mengakui jika Kelurahan Lepo-Lepo menjadi titik paling terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Wanggu.

“Penangannya, di lokasi banjir sudah ada dibangun posko dan dapur umum untuk warga,” kata Bustam saat ditemui, Senin (30/6/2026).

Posko Pemkot Kendari dalam pelayanan warga terdampak banjir. Foto: Lontarasultra.

Selain itu kata Bustam, terdapat kelurahan lain juga yang terdampak banjir, yakni Kelurahan Wundudopi tepatnya di RT 06 sebanyak 6 KK terdampak. Kemudian Kelurahan Baruga RT 07 di wilayah Nanga-Nanga, terdapat 9 KK terdampak.

Kata Bustam, di lokasi banjir sudah banyak instansi pemerintah membangun posko kemanusiaan, mulai dari instansi Kementerian Sosial (Kemensos), Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga Dinsos Kota Kendari.

Tak sampai di situ, ada pula Posko dari Polda Sultra, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra dan Kendari, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan dan lain sebagainya.

Selain itu kata Bustam, warga saat ini membutuhkan bantuan sembako serta kebutuhan dasar lainnya, seperti air bersih hingga selimut, mengingat banyak barang-barang warga terkena banjir.

“Jadi seluruh bantuan melalui posko-posko yang ada untuk disalurkan ke warga. Kita butuh ulurah bantuan dari seluruh stakeholder,” ucapnya.

Kondisi warga yang terdampak banjir Sungai Wanggu. Foto: Lontarasultra.

Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah warga terpaksa berada dalam posko-posko yang telah dibangun. Sebagian warga tampak sedang menjemur sejumlah barang yang masih basah.

Selain itu, para petugas dapur umum juga bekerja tanpa henti untuk menyiapkan kebutuhan makanan bagi warga korban banjir.

Pada Posko Pemkot Kendari, petugas juga antusias melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga terdampak.

Bantuan kemanusiaan dari berbagai organisasi pemerintah maupun non pemerintah pun masih terus berdatangan untuk membantu masuarakat.

Suasana dapur umum korban banjir. Foto: Lontarasultra.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran juga telah mengeluarkan himbauan agar warga waspada curah hujan tinggi yang masih akan berlangsung beberapa hari ke depan.

Adapun isi himbauan Pemkot Kendari, yakni:

1. Waspada terhadap potensi banjir, genangan air, tanah longsor dan pohon tumbang.

2. Membersihkan saluran air di sekitar rumah agar tidak tersumbat.

3. Tidak berteduh di bawah pohon atau baliho saat hujan lebat dan angin kencang.

4. Menghindari aktivitas di luar rumah saat kondisi cuaca ektrem.

5. Menyimpan nomor darurat dan mengikuti informasi resmi dari pemerintah. (Adv)

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *